Selasa, 09 April 2013

APAKAH SALAH

       Apakah salah bila aku merasa rindu pada seseorang? Apakah salah? Aku dapat mengendalikan rasa ini, tapi pikiranku? Siapakah yang dapat mengendalikan pikiranku? Kaukah? Tak dapat kuhentikan...sungguh tak dapat kuhentikan! Sering pikiranku melayang padamu...dengan berjuta angan...khayal... Ketika tersadar, kucoba hentikan dengan berpijak pada realita, inilah realitaku.Tapi...siapakah yang ingin tetap berpijak pada realita bila itu membosankan? Menyesakkan dada? Kadang aku berpikir, bagaimanakah aku bila tidak pernah mengenalmu? Tapi aku suka rasa ini...rindu...debar...menanti...kesal...sebal...sedih. Yah...sedih ketika kau menjauh dengan rasa bersalah dalam hatiku, karena perlakuanku yang menyakiti hatimu. Lama kumenanti kabar darimu, tak jua terdengar. Kucoba melupakanmu dengan rasa putus asa yang menggayuti hatiku, dengan tangis yang kadang terlepas. Sampai akhirnya hatiku tenang, dengan kau dalam hatiku tapi tak lagi menyakitkan, hanya sebongkah nama di sudut hatiku yang akan selalu kukenang.
       Di malam itu, saat aku tak lagi memikirkanmu, bahkan agak melupakanmu, tiba-tiba kau hadir dengan ketakacuhanmu yang kadang membuatku bertanya, adakah aku dalam hatimu? Ataukah aku hanya sekedar nama? Tapi...sungguh aku sangat senang menyambutmu. Tak dapat kusembunyikan gejolak hati ini darimu. Geerkah kamu? Aku tahu kau agak bangga dan senang dengan perhatianku yang membuncah padamu. Kau hadir terus dalam hari-hariku, membuatku merasa...ah...sukar dilukiskan. Sampai suatu hari kau meminta kesediaanku untuk... Tapi aku tak mengabulkannya. Aku tahu kau kecewa, sangat kecewa, tapi kau berkata kau akan tetap menanti kesediaanku. Tapi...kau menghilang, tak ada kabar sama sekali. Sebenarnya siapakah engkau? Orang jenis apakah? Aku sampai tak mengenalmu, persepsiku salah tentang kamu selama ini. Salahkah? Kuingin kau menjawab tidak, tapi... Sampai suatu saat kau muncul dengan kelakuan dan kata-katamu yang menyakitkan hatiku. Hanya sebatas itukah arti diriku bagimu? Kutanya apa maksudmu? Tapi kau hanya diam, pergi dengan ketakacuhanmu yang dingin dan menyakitkan hati. 
       Kini...kau hanya sebuah nama bagiku, walau tetap tersimpan di sudut hatiku, yang mungkin akan menguap bila kau tak lagi hadir dalam hari-hariku. Mungkinkah? Tapi kutahu, nama itu tak hanya sekedar nama bila kau hadir kembali, sebab kadang aku masih rindu padamu walau tak lagi menggebu, tak lagi dengan debar atau tangis sedih... Hanya sekedar ingatan tentangmu...yang pernah mengisi hari-hariku. Mungkin aku harus mengucapkan selamat tinggal padamu, dan sambut hariku dengan kemungkinan baru...tapi...kata itu tak ingin kuucapkan, sungguh tak ingin...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar